BAB III
PELAKSANAAN
PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subjek Tempat dan Waktu
Penelitian
1. Subjek Penelitian
Dalam Penelitian ini yang penulis jadikan subjek adalah siswa kelas III
MI
Muhammadiyah Wonorejo. Adapun jumlah siswa kelas III adalah 14 siswa. Terdiri dari 11 laki-laki dan 3 perempuan.
2. Tempat Penelitian.
Tempat atau lokasi penelitian di laksanakan di Kelas III MI Muhammadiyah Wonorejo, yang beralamat
di Jl. Nusa Indah Wonorejo Tlogowungu
Pati
Yang mendasari dipilihnya kelas tersebut sebagai tempat penelitian karena :
a) Pada mata pelajaran IPS khususnya materi Jenis-Jenis
Uang, hasil belajar siswa kurang memuaskan atau di
bawah KKM.
b) Penulis adalah guru kelas III
MI
Muhammadiyah Wonorejo sehingga
memudahkan proses Penelitian Tindakan
Kelas.
3. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada waktu semester II Tahun Pelajaran 2014/
2015, pada bulan Februari-Maret 2015. Secara rinci jadwal pelaksanaan sebagai berikut:
Tabel
3.1
Jadwal
PelaksanaanPenelitian
No
|
Siklus
|
SD/Kelas
|
Hari/Tanggal
|
Waktu
|
1.
|
Siklus I
|
Muhammadiyah
Kelas III
|
Rabu/ 18 Februari 2015
|
07.00 -08.45
|
2.
|
Siklus II
|
Muhammadiyah
Kelas III
|
Rabu/ 25 Februari 2015
|
07.00 -08.45
|
3
|
Siklus III
|
Muhammadiyah
Kelas III
|
Rabu/ 04 Maret 2015
|
07.00 -08.45
|
B. Desain
Prosedur Perbaikan Pembelajaran
1. Kelas/ Siswa
Dalam Penelitian
ini yang penulis gunakan adalah siswa kelas III MI. Muhammadiyah Wonorejo. Adapun jumlah siswa kelas III adalah 14 siswa. Alasan menggunakan kelas III adalah
karena kelas ini memerlukan penanganan yang serius untuk meningkatkan
pengetahuan siswa untuk menghadapi ulangan semester II. Materi kelas III
merupakan dasar-dasar dari materi untuk
naik ke tingkat yang lebih tinggi, supaya mempunyai persiapan yang lebih matang
nantinya.
2. Karakteristik
Siswa SD/MI
a)
Senang bermain
Guru SD seharusnya merancang model pembelajaran yang memungkinkan
adanya unsur permainan didalamnya.
b)
Senang bergerak
Guru hendaknya merancang model pembelajaran yang
memungkinkan anak berpindah atau bergerak.
c) Anak
senang bekerja dalam kelompok.
Dari pergaulannya dengan kelompok sebaya, anak belajar
aspek-aspek yang penting dalam proses
sosialisasi.
d) Senang
merasakan atau melakukan atau meragakan sesuatu secara langsung.
Ada tiga pendekatan
perkembangan menurut Jean Piaget dalam melakukan
tentang tahapan operasi konkrit.
a) berbagai
pendekatan yang difokuskan pada proses informasi terhadap peningkatan memori (ingatan) dan komunikasi serta pemecahan
masalah.
b) ukuran
intelegensi untuk memperkirakan kemampuan
akademik.
Karakteristik siswa SD/MI adalah bagian-bagian pengalaman siswa
yang berpengaruh pada keefektifan belajar (Barbara B,Seel dan Rita Richey :
1994).
Menurut teori perkembangan Piaget yang dikutip oleh Asri
Budiningsih (2002:350, anak Sekolah Dasar termasuk pada tahap operasional
konkret ( anak umur 7 atau 8 sampai 11 atau 13 tahun ). Anak telah memiliki kecakapan berfikir logis akan tetapi hanya dengan benda konkret.
Operation adalah suatu tipe tindakan
untuk memanipulasi objek atau gambaran yang ada di dalam hatinya.
Pada usia ini anak sudah mampu melakukan klasifikasi, meskipun
demikian ia tidak dapat sepenuhnya menyadari adanya prinsip yang terkandung di
dalamnya. Untuk menyadari keterbatasan berfikir, anak perlu diberi gambaran
konkret sehingga anak mampu menelaah persoalan. Anak usia 7-12 tahun masih mempunyai
masalah berfikir abstrak. Dan pada siswa kelas III MI Muhammadiyah Wonorejo
yang berjumlah 14 siswa yang terdiri dari laki-laki 11 siswa , perempuan 3
siswa memiliki kecenderungan untuk di beri pemahaman yang konkret. Apalagi
sebagian besar latar belakang keluarganya hanya bermata pencaharian sebagai buruh
tani saja. Dengan demikian siswa memiliki keterbatasan pengetahuan dan
finansial. dengan demikian perlu keaktifan seorang guru untuk mengoptimalkan
keefektifan pembelajaran siswa.
3. Deskripsi Per Siklus
Dalam bagian ini peneliti
menguraikan desain kegiatan pembelajaran menjadi tiga yaitu: Kegiatan Siklus I,
Kegiatan siklus II dan Kegiatan siklus III.
BAGAN I : PROSEDUR
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
SIKLUS PENELITIAN TINDAKAN KELAS
4. Pelaksanaan Persiklus
a. Siklus I
1)
Rencana
Peneliti menyusun rencana pembelajaran untuk dilaksanakan
pada hari Rabu 18 Februari 2015 di MI
Muhammadiyah Wonorejo kelas III semester II. Ternyata
dalam pelaksanaan pembelajaran awal ini masih banyak siswa yang
belum bisa memahami materi IPS tentang jenis-jenis uang dan kegunaanya. Hal ini
mungkin disebabkan tidak ada media Pembelajaran yang sesuai serta
metode yang kurang cocok terhadap materi tersebut. Untuk itu
peneliti mengadakan perbaikan pembelajaran pada tahap siklus.
Untuk melaksanakan pembelajaran awal guru
menyusun skenario pembelajaran sebagai berikut :
a)
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang merupakan
kompetensi yang harus dikuasai siswa hari ini
b)
Menggali pengetahuan awal kemampuan siswa dalam
mengetahui ciri lingkunga sehat dan lingkungan tidak sehat.
c)
Siswa menyimak penjelasan
guru tentang lingkungan
sehat dan lingkungan tidak sehat..
d)
Melalui gambar, siswa dapat menunjukkan cirri
lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat..
e)
Secara bergantian, siswa menunjukkan ciri lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat..
2) Pelaksanaan ( Siklus I )
Sebelum Pra siklus dilaksanakan, penulis
berkonsultasi dengan pembimbing terlebih dahulu untuk merancang proses
pembelajaran berdasarkan kesulitan yang penulis hadapi serta merancang pedoman
penghayatan pembelajaran
siklus. Merealisasikan rencana pembelajaran yang telah disusun tersebut, dengan
diamati seorang teman sejawat. Beliau adalah Bapak Abdul Wahid, S.Pd.I., guru kelas VI MI Muhammadiyah Wonorejo.
Hasil pengamatan hasil belajar siswa dan
catatan pelaksanaan dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dengan tujuan
selain memperjelas permasalahan yang ada, juga untuk merefleksi pelaksanaan
pembelajaran. Hasil refleksi penulis gunakan sebagai dasar untuk merencanakan
perbaikan pembelajaran siklus
II.
Adapun langkah-langkah pembelajaran yang
penulis lakukan adalah sebagai berikut.
a)
Memberi appersepsi berupa pertanyaan yang
terkait dengan materi yang akan diajarkan.
b)
Menjelaskan materi dengan memberikan penjelasan
dan mengajak siswa untuk berkompetisi pada permaianan yang disiapkan guru.
c)
Menyimpulkan
materi pembelajaran
d)
Memberikan pemantapan
e)
Memberikan evaluasi
f)
menganalisis hasil evaluasi
g)
memberikan tindak lanjut ( perbaikan dan
pengayaan )
Secara lengkap RPP dan instrumennya dapat dilihat pada
lampiran
3) Pengamatan/
Pengumpulan Data
Pengamatan yang
dilakukan pada penelitian ini adalah mengamati siswa dan guru selama
proses pembelajaran berlangsung yang dilakukan oleh teman sejawat, beliau Bapak
Abdul Wahid, S.Pd.I., guru kelas VI MI Muhammadiyah Wonorejo
dengan menyesuaikan instrumen yang telah disiapkan.Adapun Instrumen yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
:
a) Lembar Tugas siswa atau evaluasi/ Tes
Lembar evaluasi/ test formatif dilakukan oleh
guru. Hasil evaluasi siswa digunakan untuk melakukan tindakan perbaikan atau
pengayaan. Bagi nilai yang kurang dari 70 diadakan perbaikan. Dan bagi nilai
yang lebih dari atau sama dengan 70 diadakan
pengayaan.
Dari lembar pengamatan diatas disebabkan antara lain:
1. Penanaman
konsep mengidentifikasi soal tentang lingkungan sehat dan lingkungan tidak
sehat kurang dapat diterima.
2. Metode
yang digunakan kurang tepat.
3. Guru
kurang menguasai siswa dalam pembelajaran
4. Penjelasan
guru terlalu cepat.
b) Lembar Observasi
Dimaksudkan
untuk mengamati selama proses pembelajaran berlangsung, baik itu guru maupun siswa.
Pengamatan pada tingkah laku siswa dilakukan oleh supervisor. Temuan – temuan tingkah
laku yang diamati dijadikan untuk melakukan perbaikan selanjutnya.
4) Refleksi
Dari bantuan teman sejawat dengan menganalisis hasil
pembelajaran yang telah dicatat, teridentifikasi masalah bahwa guru dalam
menjelaskan materi kepada siswa belum
dapat dipahami oleh semua siswa karena guru terlalu cepat dalam menjelaskan
materi pembelajaran dan metode yang diberikan guru kepada siswa belum sesuai sehingga beberapa siswa belum memahami
tentang jenis-jenis uang dan kegunaannya.
Dalam pembelajaran awal,
diperoleh nilai yang kurang memuaskan. Dari 14 siswa yang menguasai materi
pembelajaran mencapai ketuntasan (nilai 70 keatas) ada 5 siswa ( 35% ). Sedangkan
yang belum mencapai ketuntasan (nilai kurang dari 70) ada 9 siswa (65%). Nilai
rata-rata hanya 67,5. Karena hasil yang
dicapai siswa yang relatif rendah, guru harus melakukan perbaikan pembelajaran,
agar siswa dapat memperoleh nilai yang lebih bagus. Sebab pada pembelajaran
pertama kurang berhasil.
Dalam melaksanakan
pembelajaran, ternyata menemukan kelebihan-kelebihan dan kelemahan-kelemahan
dalam proses pembelajaran. Di antaranya yaitu :
Kelebihan – kelebihan :
a) Guru
dapat menggunakan metode diskusi dan ceramah yang di padu dengan tanya
jawab memberikan suasana pembelajaran yang lebih serta memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menggali pengetahuan.
Kelemahan – kelemahan :
a)
Guru kurang memberikan motivasi dengan baik
pada siswa.
b)
Alokasi waktu tidak dipergunakan dengan baik.
c)
Dalam pelaksanaan pembelajaran guru tidak
menggunakan alat peraga.
b. Siklus II
1) Rencana
Dengan bantuan teman
sejawat peneliti menyusun rencana perbaikan Pembelajaran II hari Rabu 25
Februari 2015. Instrumen yang disusun berupa
Rencana Perbaikan Pembelajaran II. Alat peraga, lembar kerja siswa,
lembar Pengamatan, lembar analisis hasil
tes formatif, lembar tes perbaikan dan Pengayaan.
Skenario
perbaikan pembelajaran yang
dilaksanakan guru untuk mengatasi masalah pembelajaran ilmu pengetahuan Alam tentang materi cara menjaga
lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat adalah
sebagai berikut ;
Skenario
Perbaikan pembelajaran I
a)
Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran
b)
Guru membuat suasana lebih menarik.
c)
Guru menggunakan gambar-gambar
d)
Siswa dapat menyebutkan jenis-jenis uang dan
kegunaannya
e)
Siswa secara bergantian adu cepat menyebutkan ciri-ciri uang kertas dan uang logam
f)
Siswa mengerjakan lembar evaluasi
g)
Bersama-sama membahas lembar evaluasi dan menyimpulkan materi.
Secara lengkap RPP dan
instrumennya dapat dilihat pada lampiran
2) Pelaksanaan
Sebelum
pembelajaran siklus II
dilaksanakan penulis berkonsultasi
dengan pembimbing terlebih dahulu untuk
merancang proses perbaikan
pembelajaran berdasarkan kesulitan yang penulis alami serta merancang pedoman
pengamatan. Pembelajaran siklus II melaksanakan Perbaikan Rencana
Pembelajaran yang telah disusun, dengan
diamati seorang teman sejawat. Beliau
adalah Bapak Abdul Wahid, S.Pd.I., guru kelas VI MI Muhammadiyah Wonorejo.
Hasil
pengamatan siklus II
menunjukkan masih terdapat beberapa permasalahan yang harus segera diatasi
seperti halnya pada siklus I. Sebab
di sini masih menunjukkan rendahnya pemahaman siswa dalam jenis uang kartal dan
jenis uang giral. Dan
setelah semua hasil pengamatan penulis diskusikan dengan pengamatan dan dosen
pembimbing, akhirnya penulis masih harus merefleksi pelaksanaan pembelajaran
pada siklus II.
Adapun
langkah-langkah pembelajaran yang penulis lakukan adalah sebagai berikut :
a)
Memberi apersepsi berupa pertanyaan yang terkait
dengan materi yang akan diajarkan.
b)
Menjelaskan materi dengan memberikan penjelasan
dan mengajak siswa untuk berkompetisi pada permaianan yang disiapkan guru.
c)
Memberikan lembar kerja siswa.
d)
Membahas lembar kerja siswa.
e)
Menyimpulkan
materi pembelajaran
f)
Memberikan pemantapan
g)
Memberikan evaluasi
h)
menganalisis hasil evaluasi
i)
memberikan tindak lanjut ( perbaikan dan
pengayaan )
Secara lengkap RPP dan instrumennya dapat dilihat pada
lampiran
3) Pengamatan / Pengumpulan Data
Pengamatan yang akan dilakukan pada penelitian
ini adalah mengamati siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Instrumen yang dipergunakan dalam penelitian
ini adalah ;
a) Lembar Tugas siswa atau evaluasi/ Tes
Lembar
evaluasi/ test formatif digunakan guru untuk mengukur daya serap
siswa setelah pembelajaran dilaksanakan.
b) Lembar Observasi
Dimaksudkan untuk mengamati selama proses
pembelajaran berlangsung, baik itu guru maupun siswa.
4) Refleksi
Dari bantuan teman sejawat
dengan menganalisis hasil pembelajaran yang Telah dicatat, teridentifikasi
masalah sehingga diadakan perbaikan.
Pada
perbaikan pembelajaran II (
siklus II ) menunjukkan nilai siswa mengalami
peningkatan. Dari 14 siswa yang menguasai
materi pembelajaran mencapai ketuntasan (nilai 70 keatas ) ada 10 siswa ( 71 % ). Sedangkan yang belum
mencapai tingkat ketuntasan (nilai kurang dari 70 ) ada 4 siswa ( 29% ).
Meskipun hasil tes formatif naik, namun kenaikannya masih belum maksimal, masih
banyak anak yang mendapat nilai di bawah 70 karena
itu, guru masih perlu melakukan perbaikan pembelajaran.
Dalam melaksanakan pembelajaran,ternyata menemukan
kelebihan-kelebihan dan kelemahan-kelemahan dalam proses pembelajaran. Di
antaranya yaitu :
Kelebihan – kelebihan :
a) Dengan
model pembelajaran Picture and Picture siswa
dapat mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan
yang dimiliki untuk memahami materi.
b) Dalam
pembelajaran guru memakai media pembejaran dengan jelas sehingga siswa mampu memahami materi dengan
benar.
Kelemahan - kelemahan :
a) Sebagian
siswa kurang mampu mengeksplorasi materi pelajaran.
b) Pengaturan
waktu yang kurang evisien.
c. Siklus III
1) Rencana
Dengan bantuan teman sejawat peneliti menyusun skenario Perbaikan Pembelajaran yang akan dituangkan dalam pembuatan Rencana
Perbaikan Pembelajaran III pada hari Rabu 04 Maret 2015. Instrumen yang disusun
berupa Rencana Perbaikan Pembelajaran III, lembar
kerja siswa, lembar pengamatan, lembar analisis tes formatif,
lembar tes perbaikan dan pengayaan serta alat peraga sebagai media pembelajaran.
Skenario perbaikan yang dilaksanakan guru untuk
mengatasi masalah pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial tentang jenis-jenis uang adalah
sebagai berikut :
a) Guru
menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran
b)
Siswa disuruh menyebutkan ciri-ciri uang kertas dan
uang logam
c)
Siswa melakukan permainan perbedaan ciri-ciri uang kertas dan uang logam
d)
Secara berkelompok siswa saling berkompetisi tentang jenis-jenis uang dengan media gambar yang
disediakan guru.
e)
Siswa diberi kesempatan bertanya.
f)
Guru memberi lember kerja.
g)
Guru membimbing siswa mengerjakan lembar kerja.
h)
Bersama-sama membahas lks dan menyimpulkan
materi.
Secara lengkap RPP dan
instrumennya dapat dilihat pada lampiran
2) Pelaksanaan
Sebelum pembelajaran siklus III dilaksanakan, Penulis berkonsultasi dengan
pembimbing terlebih dahulu untuk merancang proses pembelajaran. Berdasarkan
kesulitan yang penulis hadapi serta merancang pedoman pengamatan. Pembelajaran
siklus III menampilkan rencana perbaikan pembelajaran yang telah disusun tersebut,
dengan diamati oleh teman sejawat. Beliau
adalah
Bapak Abdul Wahid, S.Pd.I., guru kelas VI MI Muhammadiyah Wonorejo.
Berdasarkan
pengamatan siklus III,
penulis mendiskusikan lagi dengan teman sejawat dan dosen pembimbing untuk melaksanakan
perbaikan pembelajaran III.
Adapun langkah-langkah pembelajaran yang
penulis lakukan adalah sebagai berikut :
a)
Memberi appersepsi materi berupa pertanyaan yang terkait dengan materi
yang akan diajarkan.
b)
Menjelaskan materi dengan memberikan penjelasan
dan mengajak siswa untuk memperhatikan gambar
gambar.
c)
Memberikan lembar kerja siswa.
d)
Membahas lembar kerja siswa.
e)
Menyimpulkan
materi pembelajaran
f)
Memberikan pemantapan
g)
Memberikan evaluasi
h)
Menganalisis
hasil evaluasi
i)
memberikan tindak lanjut ( perbaikan dan
pengayaan )
Secara lengkap RPP dan
instrumennya dapat dilihat pada lampiran
3) Pengamatan/
Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan setelah peneliti selesai
melaksanakan pembelajaran III yang dibantu
oleh teman sejawat sebagai pengamat dalam pembelajaran.peneliti bersama teman
sejawat mengevaluasi instrument lembar pengamatan, hasil tes formatif, analisis
hasil tes formatif. Hasilnya dicatat dan dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Adapun kemajuan siswa dalam
pembelajaran yang muncul adalah penguasaan siswa tentang menyebutkan
jenis-jenis uang, ciri-ciri uang kertas dan logam serta kegunaan uang. Sehingga
siswa dapat dengan cepat menyelesaikan soal tentang jenis-jenis
uang dan kegunaannya.
Pengamatan
yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah mengamati siswa selama proses
pembelajaran berlangsung. Instrumen yang dipergunakan dalam penelitian ini
adalah ;
a)
Lembar Tugas siswa
atau evaluasi / Tes
Lembar evaluasi/
test formatif digunakan guru untuk mengukur daya serap siswa setelah
pembelajaran dilaksanakan.
b) Lembar Observasi
Dimaksudkan
untuk mengamati selama proses pembelajaran berlangsung, baik itu guru maupun
siswa.
4) Refleksi
Dilakukan pada hari Rabu
04 Maret 2015. Adapun instrumen yang dievaluasi adalah: instrument lembar
pengamatan, hasil tes formatif, analisis hasil tes formatif, dibantu oleh teman
sejawat dari masalah yang menjadi fokus pembelajaran menyebutkan jenis-jenis
uang beserta ciri-cirinya dan kegunaan uang telah dapat dikuasai siswa ternyata
melalui metode Picture and Picture,
serta menggunakan alat media yang sesuai dalam proses pembelajaran dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
Pada perbaikan
pembelajaran III ( siklus III ), nilai yang dicapai siswa menunjukkan
peningkatan lagi. Dari 14 siswa yang mencapai ketuntasan (nilai 70 keatas) ada
11 siswa ( 78 % ) rata-rata menjadi 80. Disini sudah banyak siswa yang mendapat
nilai lebih dari 70. Jadi guru sudah tidak perlu lagi mengulang pembelajaran.
Dalam melaksanakan
pembelajaran, ternyata menemukan kelebihan / kekuatan dan kelemahan-kelemahan
dalam proses pembelajaran. Di antaranya yaitu :
Kelebihan –
kelebihan :
a) Dengan
metode Picture and Picture anak lebih konsentrasi memperhatikan pelajaran yang
dibahas.
b) Suasana
kelas lebih menyenangkan.
Kelemahan
– kelemahan :
a) Bagi
siswa yang pemalu akan sulit mengemukakan pendapat atau bertanya.
C. Tehnik
Analisa Data
1. Tehnik Pengumpulan Data
Teknik
pengumpulan data kualitatif diambil melalui dokumentasi
dan tes.Sedangkan
pengumpulan data kuantitatif diambil melalui tes.Penjelasan
tehnik pengumpulan data sebagai berikut :
a) Dokumentasi
Metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa
catatan lapangan,transkip,buku, surat kabar,
majalah, prasasti ,notulen rapat, agenda,
dan sebagainya (Arikunto. 2002:206).
Studi
dokumentasi dilakukan untuk memperkuat data yang di peroleh dalam observasi.
Dokumen yang di gunakan dalam penelitian ini berupa LKS dan daftar nilai siswa.
b)
Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat
lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto. 2002:
127). Tes dapat digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau
prestasi belajar. Tes diberikan kepada siswa untuk mengetahui kemampuan
kognitif siswa. Tes ini dikerjakan siswa secara individual setelah mempelajari
suatu materi. Tes ini dilaksanakan pada saat proses pembelajaran melalui LKS dan
tes akhir pembelajaran pada siklus I, siklus II dan siklus III
2. Analisis Data
Data-data yang diperlukan
dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi pengolahan metode pembelajaran
diskusi, observasi aktivitas siswa dan guru, dan tes formatif.
Untuk mengetahui
keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisa
data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif,
yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta
sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi
belajar yang dicapai siswa juga untuk
memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa
selama proses pembelajaran.
Untuk menganalisis tingkat
keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar
setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes
tertulis pada setiap akhir putaran.
Analisis ini dihitung dengan
menggunakan statistik sederhana yaitu:
a)
Menilai tes formatif
Peneliti melakukan
penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah
siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif
dapat dirumuskan:
Rata-rata Nilai Siswa
Rata =
|
∑ x
|
∑ n
|
Keterangan
|
∑ x = Jumlah Nilai
Siswa
|
∑ n = Jumlah Siswa
|
I. Skor
Maksimal 5 X 1 = 5
II. Skor Maksimal
5 X 3 = 15
Skor Maksimal
perolehan siswa = I + II (
5 + 15 = 20 )
Nilai
perolehan siswa = 20 = 10
2
b)
Ketuntasan belajar
Ketuntasan belajar berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP). Siswa dinyatakan tuntas belajar bila telah mencapai hasil/ nilai sesuai
KKM 70 untuk mata pelajaran IPS.
Dinyatakan tuntas belajar bila dikelas tersebut telah mencapai 75%
dari KKM. Untuk menghitung prosentase ketuntasan belajar digunakan rumus
sebagai berikut :
Hasil
perhitungan dikonsultasikan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) belajar yang dikelompokkan kedalam 2
kategori yaitu tuntas dan tidak tuntas sebagai berikut:
Tabel 3.2
Kriteria Ketuntasan Minimal Belajar
Kriteria ketuntasan
|
Kualifikasi
|
≥70
|
Tuntas
|
<70
|
Tidak Tuntas
|
(Depdikbud. 2007: 11)
Data kualitatif,
dianalisis dengan dilakukan proses koding untuk mengorganisir data. Hasil
perhitungan dikonsultasikan dengan tabel kriteria penilaian kualitatif yang
dikelompokkan dalam empat kategori, yaitu baik sekali, baik, cukup, kurang, kurang sekali
ini sangat membantu saya,,, dan sangat sama dengan yang diajarkan oleh tutor... terimakasih atas ilmu yang di bagikan :)
BalasHapusTerimakasih, saya terbantu dengan laporan ini.
BalasHapus