BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Menurut Benyamin S. Bloom (Irawan,
1996 : 12 – 13) pada hakekatnya aktivitas belajar adalah proses perubahan
tingkah laku seseorang dengan adanya pengalaman atau peristiwa yang
memungkinkan terjadinya aktivitas siswa dalam memperoleh informasi, ide,
keterampilan, cara berfikir, pemahaman terhadap nilai-nilai dan sarana
mengeksplorasi potensi siswa untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Aktivitas
ini meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
Taksosnomi Bloom dan kawan kawan ini
yang sekarang menjadi acuan bagi guru guru di Indonesia mulai dari jenjang guru
sekolah dasar sampai menengah. Dengan acuan taksonomi ini guru merasa lebih
mudah merumuskan tujuan pembelajaran. Secara operasional yang dapat diamati dan
diukur tingkat ketercapaiannya. Tujuan pembelajaran ini selanjutnya menjadi
acuan dalam pembuatan alat tes, pemilihan model pembelajaran, materi, metode
dan media pembelajaran.
Dari uraian diatas penting adanya
analisis berbagai aspek siswa yang merupakan bahan kajian dalam PKP ini yang
menunjukkan bahwa stimulus dan respon yang menandai terjadinya peristiwa
belajar harus berbentuk tingkah laku yang dapat diamati (observable).
Selain itu secara kognitivisme bahwa
belajar mementingkan kegiatan mental peserta didik dalam persepsi dan pemecahan
masalah yang sulit. Bahwa belajar diartikan sebagai suatu proses mental untuk
memperoleh pemahaman interaksi antara individu dengan lingkungannya, melalui
interaksi ini tersusun tanggapan, imajinasi dan pandangan baru yang secara
bersama sama membentuk pemahaman untuk memecahkan masalah. Sedangkan dalam
kajian afektif belajar meliputi proses pengenalan, pemberian tanggapan,
penghargaan, pemahaman nilai nilai yang harus dimiliki siswa sebagai suatu
hasil belajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar