MAAF.....
kalo selama ini postingan yang aku buat ketikannya pada ancur,,,,soalnya males ngedit hehehehe
Selasa, 20 Oktober 2015
RESUME MODUL I KEMASYARAKATAN UT PGSD
RESUME MODUL 1
PARADIGMA BARU PKN DI SD/ MI
KEGIATAN BELAJAR 1
Karakteristik Warga Negara yang Demokratis
Secara
etimologis atau pengertian kata, demokrasi berasal dari kata dalam bahasa latin
demos yang berarti rakyat dan kratos atau kratein berarti kekuasaan atau
berkuasa. Demokrasi berarti pemerintahan yang dijalankan oleh rakyat baik
secara langsung atau tidak langsung, yakni melalui perwakilan setelah adanya
proses pemilihan umum secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil
atau “ luber dan judil “. Demokrasi oleh Abraham Lincoln diartikan “the goverment from the people, by the people
and for the people” ( suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk
rakyat )
Alamudi ( 1991) mengemukakan soko
guru demokrasi, yaitu :
1.
Kedaulatan rakyat
2.
Pemerintahan
berdasarkan persetujuan dari yang di perintah
3.
Kekuasaan
mayoritas
4.
Hak-hak minoritas
5.
Jaminan hak asasi
manusia
6.
Pemilihan yang
bebas dan jujur
7.
Persamaan di
depan hukum
8.
Proses hukum yang
wajar
9.
Pembatasan
pemerintahan secara konstitusional
10.
Pluralisme
sosial. Ekonomi dan politiik
11.
Nilai-nilai
toleransi, pragmatisme, kerja sama, dan mufakat
Negara adalah suatu bentuk khusus
dari tata kehidupan sosial yang dibangun dari sejumlah komponen dasar suatu
sistem yang integral. Komponen-komponen dasar sistem tata kehidupan bernegara
terdiri dari:
1.
Sistem personal,
adalah suatu sistem yang merajuk pada orang-orang yang menjadi subjek dalam
penyelenggaraan kehidupan bernegara, yang terdiri atas pemerintah dan yang
diperintah.
2.
Sistem
kelembagaan, menunjuk kepada lembaga-lembaga negara dan lembaga-lembaga
pemerrintahan menurut Konstitusi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
3.
Sistem normatif,
adalah sistem hukum dan perundang-undangan yang mengatur tata hubungan negara
dan warga negara
4.
Sistem kewilayahan,
menunjuk kepada seluruh wilayah teritorial yang termasuk ke dalam yuridiksi
negara Indonesia
5.
Sistem ideologi,
menunjuk kepada ide-ide dasar penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat dan
bernegara
Keterampilan
intelektual yang penting bagi terbentuknya warga negara yang berwawasan luas,
efektif, dan bertanggung jawab, antara lain adalah keterampilan berpikir
kritis, yang meliputi keterampilan mengidentifikasi dan mendiskripsikan,
menjelaskan dan menganalisis, mengevaluasi, menentukan dan mempertahankan sikap
atau pendapat berkenaan dengan persoalan-persoalan publik.
KEGIATAN BELAJAR 2
Model Pembelajaran PKn untuk
Pengembangan Warga Negara yang Demokratis
Tujuan pendidikan kewarganegaraan
adalah partisipasi yang penuh nalar dan tanggung jawab dalam kehidupan politik
dari warga negara yang taat kepada nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar
demokrasi konstitusional Indonesia. Ada empat isi pokok pendidikan
kewarganegaraan, yakni:
1.
Kemampuan dasar
dan kemampuan kewarganegaraan sebagai sasaran pembentukan
2.
Standar materi
kewarganegaraan sebagai muatan kurikulum dan pembelajaran
3.
Indikator
pencapaian sebagai kriteria keberhasilan pencapaian kemampuan
4.
Rambu-rambu umum
pembelajaran sebagai rujukan alternatif bagi para guru
Modul Pembelajaran yang diintroduksikan sebagai model
inovatif dan diterapkan secara terbatas di delapan provinsi pionir mulai tahun
2001 adalah suatu model belajar berbasis portofolio ( MBBP ) atau portfolio-based learning ( PBL ) yang
telah diadaptasikan dengan kondisi Indonesia melalui perintisan di enam SLTP
Negeri di Jawa Barat sejak tahun 2000. Model tersebut diberi nama “
Proyek-Belajar Kewarganegaraan: Kami Bangsa Indonesia” yang disingkat menjadi
model “ PKKBI “.
Model PKKBI di adaptasi dari model “ We the People ....Project Citizen “ yang
dikembangkan oleh Center for Civic
Education ( CCE ), dan dalam 15 tahun terakhir ini tleah di adaptasi di
sekitar 50 negara di dunia, termasuk Indonesia. Model ini bersifat
generik-pedagogik, yang dapat dimuati konten/ materi yang relevan di
masing-masing lingkungan. Misi dari model ini adalah mendidik para siswa agar
mampu untuk menganalisis berbagai dimensi kebijakan publik dan dengan
kapasitasnya sebagai “ young citizen “
atau warga negara muda mencoba memberi masukan terhadap publik di
lingkungannya. Hasil yang diharapkan adalah kualitas warga negara yang “
cerdas, kreatif, partisipatif, prospektif, dan bertanggung jawab”.
Portofolio
adalah suatu kumpulan pekerjaan siswa dengan maksud tertentu dan terpadu yang
diseleksi menurut panduan-panduan yang ditentukan. Portofolio kelas berisi
bahan-bahan seperti pernyataan-pernyataan tertulis,peta, grafik, fotografi, dan
karya seni asli. Bahan-bahan ini menggambarkan:
1.
Hal-hal yang
telah dipelajari siswa berkenaan dengan suatu masalah yang telah mereka pilih
2.
Hal-hal yang
telah dipelajari siswa berkenaan dengan alternatif-alternatif pemecahan
terhadap masalah tersebut
3.
Kebijakan publik
yang telah dipilih atau dibuat oleh siswa untuk mengatasi masalah tersebut
4.
Rencana tindakan
yang telah dibuat siswa untuk digunakan dalam mengusahakan agar pemerintah
menerima kebijakan yang mereka usulkan
Langkah-langkah pembelajaran PKn
yang berbasisi portofolio meliputi:
1.
Mengidentifikasikan
masalah yang akan dikaji
2.
Mengumpulkan dan
menilai informasi dan berbagai sumber berkenaan dengan masalah yang di kaji
3.
Mengkaji
pemecahan masalah
4.
Membuat kebijakan
publik
5.
Membuat rencana
tindakan
RESUME MODUL 2
MATERI DAN PEMBELAJARAN INDIVIDU SEBAGAI
INSAN
TUHAN YANG MAHA ESA,
MAKHLUK SOSIAL DAN WARGA NEGARA
INDONESIA
KEGIATAN BELAJAR 1
Individu sebagai Insan Tuhan Yang Maha
Esa
Individu berasal dari kata
in-dividere artinya tidak dapat dibagi-bagikan (Gerungan, 1981), atau sebagai
sebutan bagi manusia yang berdiri sendiri, manusia perorangan ( Lysen, 1981).
Namun individu yang dimaksud adalah insan ( manusia ).
Bangsa Indonesia merupakan bangsa
yang mengakui sebagai insan Tuhan dan menjamin kebebasan warga negara untuk
melaksanakan kewajiban sesuai agama dan kepercayaanya karena masyarakat bangsa
kita terdiri dari unsur-unsur masyarakat yang memeluk agama. Penjelasan
pengakuan ini dijelaskan pada UUD 1945 Pasal 29 yaitu :
1.
Negara
berdasarkan atas ketuhanan Yang Maha Esa
2.
Negara menjamin
kemerdakaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk
beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
Agama Islam mengajarkan bahwa
sempurna iman seseorang, kalau kasih sayang kepada orang lain belum sama dengan
kasih sayang kepada dirinya. Agama Kristen Katolik mengajarkan bahwa Tuhan
menciptakan manusia untuk kebahagiaan manusia, dosa menghancurkan kebahagiaan
manusia, dan Yesus Kristus pembebas manusia dari dosa. Dalam agama Hindu
dikenal dengan ajaran yang tersirat dalam Sloka Moksartham jagat hitaca iti
dharma artinya tujuan agama ( dharma ) ialah tercapainya kesejahteraan dunia (
jagat hita ) dan kebahagiaan spiritual ( moksa ). Selanjutnya dirinci menjadi
empat yaitu yang disebut Catur Purusa
Artha yaitu empat tujuan hidup manusia :
1.
Dharma, artinya
kebenaran yang meliputi kebenaran dalam arti benar dalam kehidupan sehari-hari
meliputi kebenaran menurut agama, hukum, dan ilmu pengetahuan
2.
Artha, artinya
kebendaan, kekayaan, harta benda, termasuk sandang pangan, papan, dan keperluan
hidup pokok sehari-hari
3.
Kama, artinya
kenikmatan atau kepuasan hidup
4.
Moksa, artinya
kebahagiaan yang kekal abadi, karena bersatunya atman ( roh ) dengan Parama
Atma ( Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa ).
Dalam agama Budha dikenal dengan
ajaran Catur Paramita yaitu empat sifat didalam hati nurani manusia yaitu :
1.
Metta atau
Maitri, artinya cinta kasih yang universal, cinta yang tidak mengenal pamrih
dan tidak memetingkan diri senidir
2.
Karena, artinya
rasa belas kasihan atau kasih sayang terhadap penderitaan orang lain,
penderitaan rakyat, yang menimbulkan rasa kemanusiaan yang adil dan beradap
3.
Mudita, artinya
perasaan simpati terhadap kebahagiaan dan keberhasilan orang lain
4.
Upekha, artinya
batin yang teguh dan seimbang
KEGIATAN BELAJAR 2
Individu sebagai Makhluk Sosial
Manusia tak mungkin hidup tanpa
bantuan orang lain dan selanjutnya dengan menggunakan daya pikirnya
manusia berupaya bagaimana agar dapat
memnuhi kebutuhan pokok, tentu memerlukan bantuan orang lain. Untuk menjalin
hubungan satu sama lain memerlukan aktivitas komunikasi. Karena kecenderungan
manusia berkeinginan untuk serasi sebagai timbal balik satu sama lain karena
manusia mempunyai dua hasrat yaitu berkeinginan untuk menjadi satu dengan
manusia lain di sekelilingnya, dan berkeinginan untuk menjadi satu dengan suasana
alam sekelilingnya ( Soerjono Soekanto, 1990 ).
Harold Lasswel memerinci ada delapan
nilai yang terdapat dalam masyarakat yaitu :
1.
Kekuasaan
2.
Pendidikan/
penerangan ( enlightenment )
3.
Kekayaan ( wealth )
4.
Kesehatan ( well-being )
5.
Keterampilan ( skill )
6.
Kasih sayang ( affection )
7.
Kejujuran ( rectitude ) dan keadilan ( rechtschapenheid )
8.
Keseganan, respek
( respect )
Masyarkat adalah sekelompok
manusia yang hidup bersama dan bekerja sama untuik memuaskan keinginan-keinginan
bersama. Bahasan tentang individu sebagai makhluk sosial, implikasinya adalah
bagaimana individu dalam konteks sebagai warga negara yang hidup dlam
kemajemukan sosial, budaya, etnis, dan agama di bumi Indinesia ini dapat hidup
bersama secara harmonis. Esensi nilai dan moral individu sebagai makhluk sosial
adalah saling menghargai, persamaan derajat, kasih sayang, ramah tamah, serasi,
adil, cinta dan tenggang rasa.
KEGIATAN BELAJAR 3
Individu sebagai Warga Negara Indonesia
Ada beberapa pengertian negeri yaitu
:
1.
Menurut Miriam
Budiardjo, negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai
kekuasaan tertinggi yang sah dan yang ditaati oleh rakyatnya
2.
Menurut Roger H.
Soultau, negara adalah alat ( agency
) atau wewenang ( authority ) yang
mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama, atas nama masyarakat.
3.
Menurut Harold J.
Laski, negara adalah suatu masyarakat yang diintegrasikan karena mempunyai
wewenang yang bersifat memaksa dan yang seacar sah lebih agung daripada
individu atau kelompok yang merupakan bagian dari masyrakat
4.
Menurut Max
Weber, negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam penggunaan
kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah
5.
Menurut Robert M.
Maclver, negara adalah asosiasi yang menyelengrakan penertiban di dalam suatu
masyarakat dalam suatu wilayah dengan berdasarkan sistem hukum yang
diselenggarakan oleh suatu pemerintah yang untuk maksud tersebut diberi
kekuasaan memaksa.
Menurut Cogan ( 1998 )
mengelompokkan warga negara ke dalam 5 kategori, yaitu :
1.
Warga negara
harus memiliki identitas atau jati diri sesuai dengan ideologi negaranya
2.
Warga negara
memiliki hak-hak tertentu, artinya warga negara mengetahui hak-haknya, dan
pemerintah menjamin hak-hak warga negaranya
3.
Warga negara
memiliki kewajiban-kewajiban yang menjadi keharusan, sehingga selalu menjaga
keseimbangan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan publik serta
memiliki sikap tanggung jawab
4.
Warga negara
memiliki sikap tanggung jawab untuk berpartisipasi demi kepentingan umum
5.
Warga negara memiliki
sikap menerima nilai-nilai dasar kemasyarakan.
Menurut Cogan ( 1998 )
mengidentifikasi 8 karakterisktik yang perlu dimiliki warga negara yaitu :
1.
Kemampuan untuk
mengamati dan melakukan pendekatan terhadap masalah atau tantangan sebagai
anggota masyarakat global
2.
Memiliki
kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain dan memikul tanggung jawab atas
peran dan kewajiban dalam masyarakat
3.
Kemampuan untuk
memahami, menerima dan toleran terhadap perbedaan budaya
4.
Kemampuan untuk
berpikir secara kritis dan sistematis
5.
Mampu untuk
menyelesaikan konflik tanpa kekerasan
6.
Mampu untuk
mengubah gaya hidup dan kebiasaan konsumsi guna melindungi lingkungan
7.
Peka terhadap hak
asasi manusia
8.
Kesadaran dan
kemampuan untuk berpartisipasi dalam kehidupan politik pada tingkat lokal,
nasional, dan internsional
Dalam konteks pembahasan individu
sebagai warga negara Indonesia, maka warga negara perlu memiliki pengaturan
kewarganegaraan ( civic knowledge ),
kecakapan kewarganegaraan ( civic skills
) dan watak kewarganegaraan ( civic
dispositions ).
KEGIATAN BELAJAR 4
Pembelajaran Individu sebagai Insan
Tuhan, Makhluk Sosial, dan Warga Negara Indonesia
S. Winataputra ( 1999 ) dalam suatu
Seminar PKn mengatakan bahwa dalam rangka pengembangan paradigma baru
pendidikan kewarganegaraan yaitu :
1.
Rekonseptualisasi
jati diri pendidikan kewarganegaraan atas dasar kajian teoritik dan empirik
2.
Perumusan asumsi
programatik, tentang masyarakat madani Indonesia warga negara Indonesia,
pendidikan untuk warga negara dan tantangan masa depan Indonessia
3.
Perumusan
kompetensi kewarganegaraan Indonesia atas dasar asumsi programatik
4.
Pengembangan
paradigma baru pendidikan kewarganegaraan dalam masyarakat bangsa dan negara
Indonesia
5.
Pengidentifikasian
sarana pendukung yang diperlukan untuk mewujudkan paradigma baru pendidikan
kewarganegaraan
Kosasih Djahiri ( 1999 ) memberikan
penjelasan dalam sebuah seminar CICED
( Center for Indonesian Civic Education )
bahwa strategi yang harus digelar guru hendaknya sebagai berikut :
1.
Membina dan menciptakan
keteladanan, baik fisik dan materiil ( tata dan asesoris kelas/ sekolah),
kondisional ( suasana proses KBM ) maupun personal ( guru, pimpinan sekolah,
dan tokoh unggulan )
2.
Membiasakan/
membakukan atau mempraktekkan apa yang diajarkan mulai di kelas-sekolah rumah
dan lingkungan belajar
3.
Memotivasi minat/
gairah untuk terlibat dalam proses belajar, untuk kaji lanjutan dan mencobakan
serta membiasakannya
Media dalam PKn yaitu :
1.
Yang bersifat materiil, misalnya buku, model
pakaian, bendera, lambang
2.
Yang bersifat
materiil, misalnya contoh kasus, cerita, legenda, budaya
3.
Yang bersifat
kondisional, misalnya suasana simulasi yang diciptkan sebelum atau pada saat
proses belajar berlangsung di kelas atau d tempat kejadian
4.
Yang bersifat
personal, misalnya nama atau foto atau gambar tokoh masyarakat atau
pahlawan,gambar atau foto atau nama presiden, raja
Tugas
Kelompok
Disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah
Pembelajaran PKn SD
PDGK 4401
Tutor :
Mulyo Teguh
Disusun oleh kelompok 1 :
1. Nurul Farihah ( 822
2. Nurul Faimala ( 822342475 )
3. Puji Astuti ( 822458401 )
4. Dwi Fajar Setiyowati ( 822342214 )
5. Umi Rondiyah ( 822382408 )
6. Kusmiyatun ( 831550599 )
UNIVERSITAS
TERBUKA
UNIT
PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH ( UPBJJ) SEMARANG
POKJAR
PATI
TAHUN
2014
CONTOH ANALISIS RPP SIKLUS III LAPORAN PKP UT PGSD 2015
ANALISIS
HASIL TES FORMATIF
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kompetensi Dasar : Jenis-Jenis Uang
Kelas / semester : III / 2
Pelaksanaan : Rabu, 04 Maret 2015
No
|
Nama
|
Analisis Hasil Perolehan
|
||
Nilai
|
Ketuntasan
|
|||
Tuntas
|
Belum
|
|||
1
|
Ahmad Nadhim Muhibbudin
|
100
|
ü
|
-
|
2
|
Attala Insyira Irania Maharani
|
80
|
ü
|
-
|
3
|
Fawwaz Haidar Ali
|
100
|
ü
|
-
|
4
|
Gilang Arya Ramadhan
|
80
|
ü
|
-
|
5
|
Koka Ipo Repedeso
|
60
|
-
|
ü
|
6
|
Lutfi Khoirurriza
|
60
|
-
|
ü
|
7
|
Misbahul Hasan
|
80
|
ü
|
-
|
8
|
Muhammad Usman Al Affan
|
60
|
-
|
ü
|
9
|
Muhammad Usman Al Affin
|
75
|
ü
|
-
|
10
|
Nazmi Davian Al Atif
|
85
|
ü
|
-
|
11
|
Septi Atma Pangastuti
|
100
|
ü
|
-
|
12
|
Siti Ponipah
|
75
|
ü
|
-
|
13
|
Gempur Sulthona
|
95
|
ü
|
-
|
14
|
Tegar Fisabililah
|
80
|
ü
|
-
|
|
Jumlah
|
1.130
|
11
|
3
|
Keterangan :
Nilai Terendah :
60
Nilai Tertinggi : 100
Nilai rata-rata :
80
Jumlah belum tuntas : 3
Jumlah tuntas :
11
Tingkat ketuntasan : 78 %
ANALISIS HASIL TES FORMATIF
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kompetensi dasar : Jenis – Jenis Uang
Kelas / semester : III/ 2
Pelaksanaan : Rabu, 04 Maret 2015
No
|
Nama
|
Analisis Butir Soal
|
|||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
||
1
|
Ahmad Nadhim Muhibbudin
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
2
|
Attala Insyira Irania Maharani
|
x
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
x
|
ü
|
ü
|
3
|
Fawwaz Haidar Ali
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
4
|
Gilang Arya Ramadhan
|
x
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
x
|
5
|
Koka Ipo Repedeso
|
ü
|
ü
|
x
|
x
|
ü
|
x
|
ü
|
ü
|
ü
|
x
|
6
|
Lutfi Khoirurriza
|
ü
|
x
|
x
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
x
|
x
|
7
|
Misbahul Hasan
|
x
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
x
|
ü
|
8
|
Muhammad Usman Al Affan
|
ü
|
ü
|
x
|
x
|
ü
|
x
|
ü
|
ü
|
x
|
ü
|
9
|
Muhammad Usman Al Affin
|
ü
|
ü
|
x
|
ü
|
ü
|
x
|
ü
|
ü
|
x
|
ü
|
10
|
Nazmi Davian Al Atif
|
ü
|
ü
|
x
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
x
|
ü
|
ü
|
11
|
Septi Atma Pangastuti
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
12
|
Siti Ponipah
|
ü
|
ü
|
x
|
x
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
x
|
13
|
Gempur Sulthona
|
ü
|
x
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
14
|
Tegar Fisabililah
|
x
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
x
|
ü
|
|
Jumlah Benar
Jumlah Salah
Jumlah Benar ( % )
|
10
4
71
|
12
2
85
|
8
6
57
|
11
3
78
|
14
0
100
|
11
3
78
|
12
2
85
|
12
2
85
|
9
5
65
|
10
4
71
|
LEMBAR OBSERVASI
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester : III / 2
Pelaksanaan : Rabu, 04 Maret 2015
Tujuan : Untuk mengetahui perubahan-
perubahan yang terjadi
selama pembelajaran
No
|
Aspek yang di Observasi
|
Kemunculan
|
Komentar
|
|
Ya
|
Tidak
|
|||
1.
|
A. Guru
Menggunakan alat bantu yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran.
|
ü
|
|
Sudah
|
2.
|
Melaksanakan kegiatan
pembelajaran dalam urutan yang logis.
|
ü
|
|
Sudah urut
|
3.
|
Melaksanakan kegiatan pembelajaran
secara individual, kelompok, dan klasikal.
|
ü
|
|
Kurang
|
4.
|
Memberikan petunjuk dan penjelasan yang
berkaitan dengan isi pembelajaran.
|
ü
|
|
Jelas diterima
|
5.
|
Menunjukkan kegairahan dalam mengajar.
|
ü
|
|
Sudah
|
6.
|
Memberikan latihan soal
|
ü
|
|
Sudah
|
7.
|
Volume suara guru dalam menyampaikan
pelajaran cukup.
|
ü
|
|
Cukup
|
8.
|
Melaksanakan penilaian pada akhir
pembelajaran.
|
ü
|
|
Sudah
|
1.
|
B. Siswa
Antusias siswa terhadap pembelajaran.
|
ü
|
|
Kurang
|
2.
|
Keberanian siswa untuk bertanya.
|
ü
|
|
Kurang
|
3.
|
Kemauan siswa untuk menggunakan alat
peraga.
|
ü
|
|
Sudah
|
4.
|
Ketrampilan siswa menjawab pertanyaan.
|
ü
|
|
Cukup
|
5.
|
Penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
|
ü
|
|
Cukup
|
1.
|
C. Sarana dan Prasarana
Tersedianya alat peraga
|
ü
|
|
Sudah
|
2.
|
Jumlah buku yang dimiliki murid memadai.
|
ü
|
|
Cukup
|
3.
|
Buku – buku pendukung yang relevan
|
ü
|
|
Cukup
|
LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kompetensi
Dasar : Jenis-Jenis Uang
Kelas / Semester : III / 2
Pelaksanaan : Rabu, 04 Maret 2015
Fokus observasi : 1. Meningkatkan peran aktif siswa dalam kegiatan belajar mengajar berlangsung.
2. Meningkatkan hasil belajar / prestasi
siswa
No
|
Aspek Yang Diobservasi
|
Jumlah
|
Catatan
|
|||||
Appersepsi
|
%
|
Inti
|
%
|
Akhir
|
%
|
|||
1
|
Anak yang kurang memperhatikan
penjelasan guru.
|
-
|
-
|
2
|
14
|
2
|
14
|
|
2
|
Anak kurang berani bertanya / mengemukakan
pendapat.
|
-
|
-
|
3
|
21
|
3
|
21
|
|
3
|
Anak kurang berani maju ke depan
|
-
|
-
|
5
|
35
|
1
|
6
|
|
4
|
Anak pasif menggunakan alat peraga.
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
5
|
Anak ramai sendiri.
|
-
|
-
|
4
|
28
|
-
|
-
|
|
6
|
Anak tidak mau menjawab pertanyaan
|
-
|
-
|
2
|
14
|
-
|
6
|
|
7
|
Anak tidak mau mengerjakan tugas.
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
8
|
Anak makan di kelas.
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
9
|
Anak sering memukul meja.
|
-
|
-
|
2
|
13
|
-
|
-
|
|
10
|
Anak mengganggu temannya.
|
-
|
-
|
2
|
13
|
-
|
-
|
|
11
|
Anak mengantuk / tidur di kelas.
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
12
|
Anak sering keluar kelas.
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
13
|
Anak selalu berpindah tempat.
|
-
|
-
|
3
|
21
|
1
|
6
|
|
14
|
Anak selalu mencari perhatian.
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
15
|
Anak malas-malasan mengerjakan tugas.
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
Komentar :
- Setelah
dilakukan perbaikan pembelajaran pada siklus III, keberanian mengemukakan
pendapat meningkat dari 57% menjadi 94%. Dari interpretasi tersebut didapat data keberanian siswa telah mencapai tingkat
maksimal.
- Kesimpulan.
Karena kemampuan siswa
dalam menguasai konsep pembelajaran sudah mencapai ketuntasan, maka sudah tidak
perlu dilakukan perbaikan pembelajaran pada siklus berikutnya.
Pengamat
Abdul
Wahid, S.Pd.I
NIP. 19691029 200604 1 001
Langganan:
Postingan (Atom)