Selasa, 20 Oktober 2015

ups.....sorry

MAAF.....


kalo selama ini postingan yang aku buat ketikannya pada ancur,,,,soalnya males ngedit hehehehe

RESUME MODUL I KEMASYARAKATAN UT PGSD

RESUME  MODUL 1
PARADIGMA BARU PKN DI SD/ MI


KEGIATAN BELAJAR 1
Karakteristik Warga Negara yang Demokratis

Secara etimologis atau pengertian kata, demokrasi berasal dari kata dalam bahasa latin demos yang berarti rakyat dan kratos atau kratein berarti kekuasaan atau berkuasa. Demokrasi berarti pemerintahan yang dijalankan oleh rakyat baik secara langsung atau tidak langsung, yakni melalui perwakilan setelah adanya proses pemilihan umum secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil atau “ luber dan judil “. Demokrasi oleh Abraham Lincoln diartikan “the goverment from the people, by the people and for the people” ( suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat )

            Alamudi ( 1991) mengemukakan soko guru demokrasi, yaitu :
1.       Kedaulatan rakyat
2.       Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang di perintah
3.       Kekuasaan mayoritas
4.       Hak-hak minoritas
5.       Jaminan hak asasi manusia
6.       Pemilihan yang bebas dan jujur
7.       Persamaan di depan hukum
8.       Proses hukum yang wajar
9.       Pembatasan pemerintahan secara konstitusional
10.    Pluralisme sosial. Ekonomi dan politiik
11.    Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerja sama, dan mufakat

            Negara adalah suatu bentuk khusus dari tata kehidupan sosial yang dibangun dari sejumlah komponen dasar suatu sistem yang integral. Komponen-komponen dasar sistem tata kehidupan bernegara terdiri dari:
1.       Sistem personal, adalah suatu sistem yang merajuk pada orang-orang yang menjadi subjek dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara, yang terdiri atas pemerintah dan yang diperintah.
2.       Sistem kelembagaan, menunjuk kepada lembaga-lembaga negara dan lembaga-lembaga pemerrintahan menurut Konstitusi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
3.       Sistem normatif, adalah sistem hukum dan perundang-undangan yang mengatur tata hubungan negara dan warga negara
4.       Sistem kewilayahan, menunjuk kepada seluruh wilayah teritorial yang termasuk ke dalam yuridiksi negara Indonesia
5.       Sistem ideologi, menunjuk kepada ide-ide dasar penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat dan bernegara

            Keterampilan intelektual yang penting bagi terbentuknya warga negara yang berwawasan luas, efektif, dan bertanggung jawab, antara lain adalah keterampilan berpikir kritis, yang meliputi keterampilan mengidentifikasi dan mendiskripsikan, menjelaskan dan menganalisis, mengevaluasi, menentukan dan mempertahankan sikap atau pendapat berkenaan dengan persoalan-persoalan publik.








KEGIATAN BELAJAR 2
Model Pembelajaran PKn untuk Pengembangan Warga Negara yang Demokratis

            Tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah partisipasi yang penuh nalar dan tanggung jawab dalam kehidupan politik dari warga negara yang taat kepada nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar demokrasi konstitusional Indonesia. Ada empat isi pokok pendidikan kewarganegaraan, yakni:
1.   Kemampuan dasar dan kemampuan kewarganegaraan sebagai sasaran pembentukan
2.   Standar materi kewarganegaraan sebagai muatan kurikulum dan pembelajaran
3.   Indikator pencapaian sebagai kriteria keberhasilan pencapaian kemampuan
4.   Rambu-rambu umum pembelajaran sebagai rujukan alternatif bagi para guru

Modul Pembelajaran yang diintroduksikan sebagai model inovatif dan diterapkan secara terbatas di delapan provinsi pionir mulai tahun 2001 adalah suatu model belajar berbasis portofolio ( MBBP ) atau portfolio-based learning ( PBL ) yang telah diadaptasikan dengan kondisi Indonesia melalui perintisan di enam SLTP Negeri di Jawa Barat sejak tahun 2000. Model tersebut diberi nama “ Proyek-Belajar Kewarganegaraan: Kami Bangsa Indonesia” yang disingkat menjadi model “ PKKBI “.

Model PKKBI di adaptasi dari model “ We the People ....Project Citizen “ yang dikembangkan oleh Center for Civic Education ( CCE ), dan dalam 15 tahun terakhir ini tleah di adaptasi di sekitar 50 negara di dunia, termasuk Indonesia. Model ini bersifat generik-pedagogik, yang dapat dimuati konten/ materi yang relevan di masing-masing lingkungan. Misi dari model ini adalah mendidik para siswa agar mampu untuk menganalisis berbagai dimensi kebijakan publik dan dengan kapasitasnya sebagai “ young citizen “ atau warga negara muda mencoba memberi masukan terhadap publik di lingkungannya. Hasil yang diharapkan adalah kualitas warga negara yang “ cerdas, kreatif, partisipatif, prospektif, dan bertanggung jawab”.

            Portofolio adalah suatu kumpulan pekerjaan siswa dengan maksud tertentu dan terpadu yang diseleksi menurut panduan-panduan yang ditentukan. Portofolio kelas berisi bahan-bahan seperti pernyataan-pernyataan tertulis,peta, grafik, fotografi, dan karya seni asli. Bahan-bahan ini menggambarkan:
1.   Hal-hal yang telah dipelajari siswa berkenaan dengan suatu masalah yang telah mereka pilih
2.   Hal-hal yang telah dipelajari siswa berkenaan dengan alternatif-alternatif pemecahan terhadap masalah tersebut
3.   Kebijakan publik yang telah dipilih atau dibuat oleh siswa untuk mengatasi masalah tersebut
4.   Rencana tindakan yang telah dibuat siswa untuk digunakan dalam mengusahakan agar pemerintah menerima kebijakan yang mereka usulkan

            Langkah-langkah pembelajaran PKn yang berbasisi portofolio meliputi:
1.   Mengidentifikasikan masalah yang akan dikaji
2.   Mengumpulkan dan menilai informasi dan berbagai sumber berkenaan dengan masalah yang di kaji
3.   Mengkaji pemecahan masalah
4.   Membuat kebijakan publik
5.   Membuat rencana tindakan







RESUME MODUL 2
MATERI DAN PEMBELAJARAN INDIVIDU SEBAGAI INSAN
TUHAN YANG MAHA ESA,
MAKHLUK SOSIAL DAN WARGA NEGARA INDONESIA



KEGIATAN BELAJAR  1
Individu sebagai Insan Tuhan Yang Maha Esa

            Individu berasal dari kata in-dividere artinya tidak dapat dibagi-bagikan (Gerungan, 1981), atau sebagai sebutan bagi manusia yang berdiri sendiri, manusia perorangan ( Lysen, 1981). Namun individu yang dimaksud adalah insan ( manusia ).
    
            Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang mengakui sebagai insan Tuhan dan menjamin kebebasan warga negara untuk melaksanakan kewajiban sesuai agama dan kepercayaanya karena masyarakat bangsa kita terdiri dari unsur-unsur masyarakat yang memeluk agama. Penjelasan pengakuan ini dijelaskan pada UUD 1945 Pasal 29 yaitu :
1.       Negara berdasarkan atas ketuhanan Yang Maha Esa
2.       Negara menjamin kemerdakaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.

            Agama Islam mengajarkan bahwa sempurna iman seseorang, kalau kasih sayang kepada orang lain belum sama dengan kasih sayang kepada dirinya. Agama Kristen Katolik mengajarkan bahwa Tuhan menciptakan manusia untuk kebahagiaan manusia, dosa menghancurkan kebahagiaan manusia, dan Yesus Kristus pembebas manusia dari dosa. Dalam agama Hindu dikenal dengan ajaran yang tersirat dalam Sloka Moksartham jagat hitaca iti dharma artinya tujuan agama ( dharma ) ialah tercapainya kesejahteraan dunia ( jagat hita ) dan kebahagiaan spiritual ( moksa ). Selanjutnya dirinci menjadi empat yaitu yang  disebut Catur Purusa Artha yaitu empat tujuan hidup manusia :
1.   Dharma, artinya kebenaran yang meliputi kebenaran dalam arti benar dalam kehidupan sehari-hari meliputi kebenaran menurut agama, hukum, dan ilmu pengetahuan
2.   Artha, artinya kebendaan, kekayaan, harta benda, termasuk sandang pangan, papan, dan keperluan hidup pokok sehari-hari
3.   Kama, artinya kenikmatan atau kepuasan hidup
4.   Moksa, artinya kebahagiaan yang kekal abadi, karena bersatunya atman ( roh ) dengan Parama Atma ( Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa ).

            Dalam agama Budha dikenal dengan ajaran Catur Paramita yaitu empat sifat didalam hati nurani manusia yaitu :
1.   Metta atau Maitri, artinya cinta kasih yang universal, cinta yang tidak mengenal pamrih dan tidak memetingkan diri senidir
2.   Karena, artinya rasa belas kasihan atau kasih sayang terhadap penderitaan orang lain, penderitaan rakyat, yang menimbulkan rasa kemanusiaan yang adil dan beradap
3.   Mudita, artinya perasaan simpati terhadap kebahagiaan dan keberhasilan orang lain
4.   Upekha, artinya batin yang teguh dan seimbang









KEGIATAN BELAJAR 2
Individu sebagai Makhluk Sosial


            Manusia tak mungkin hidup tanpa bantuan orang lain dan selanjutnya dengan menggunakan daya pikirnya manusia  berupaya bagaimana agar dapat memnuhi kebutuhan pokok, tentu memerlukan bantuan orang lain. Untuk menjalin hubungan satu sama lain memerlukan aktivitas komunikasi. Karena kecenderungan manusia berkeinginan untuk serasi sebagai timbal balik satu sama lain karena manusia mempunyai dua hasrat yaitu berkeinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya, dan berkeinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya ( Soerjono Soekanto, 1990 ).

            Harold Lasswel memerinci ada delapan nilai yang terdapat dalam masyarakat yaitu :
1.   Kekuasaan
2.   Pendidikan/ penerangan ( enlightenment )
3.   Kekayaan ( wealth )
4.   Kesehatan ( well-being )
5.   Keterampilan ( skill )
6.   Kasih sayang ( affection )
7.   Kejujuran ( rectitude ) dan keadilan ( rechtschapenheid )
8.   Keseganan, respek ( respect )

Masyarkat adalah sekelompok manusia yang hidup bersama dan bekerja sama untuik memuaskan keinginan-keinginan bersama. Bahasan tentang individu sebagai makhluk sosial, implikasinya adalah bagaimana individu dalam konteks sebagai warga negara yang hidup dlam kemajemukan sosial, budaya, etnis, dan agama di bumi Indinesia ini dapat hidup bersama secara harmonis. Esensi nilai dan moral individu sebagai makhluk sosial adalah saling menghargai, persamaan derajat, kasih sayang, ramah tamah, serasi, adil, cinta dan tenggang rasa.


























KEGIATAN BELAJAR 3
Individu sebagai Warga Negara Indonesia

            Ada beberapa pengertian negeri yaitu :
1.   Menurut Miriam Budiardjo, negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan yang ditaati oleh rakyatnya
2.   Menurut Roger H. Soultau, negara adalah alat ( agency ) atau wewenang ( authority ) yang mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama, atas nama masyarakat.
3.   Menurut Harold J. Laski, negara adalah suatu masyarakat yang diintegrasikan karena mempunyai wewenang yang bersifat memaksa dan yang seacar sah lebih agung daripada individu atau kelompok yang merupakan bagian dari masyrakat
4.   Menurut Max Weber, negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah
5.   Menurut Robert M. Maclver, negara adalah asosiasi yang menyelengrakan penertiban di dalam suatu masyarakat dalam suatu wilayah dengan berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan oleh suatu pemerintah yang untuk maksud tersebut diberi kekuasaan memaksa.

            Menurut Cogan ( 1998 ) mengelompokkan warga negara ke dalam 5 kategori, yaitu :
1.   Warga negara harus memiliki identitas atau jati diri sesuai dengan ideologi negaranya
2.   Warga negara memiliki hak-hak tertentu, artinya warga negara mengetahui hak-haknya, dan pemerintah menjamin hak-hak warga negaranya
3.   Warga negara memiliki kewajiban-kewajiban yang menjadi keharusan, sehingga selalu menjaga keseimbangan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan publik serta memiliki sikap tanggung jawab
4.   Warga negara memiliki sikap tanggung jawab untuk berpartisipasi demi kepentingan umum
5.   Warga negara memiliki sikap menerima nilai-nilai dasar kemasyarakan.

       Menurut Cogan ( 1998 ) mengidentifikasi 8 karakterisktik yang perlu dimiliki warga negara yaitu :
1.   Kemampuan untuk mengamati dan melakukan pendekatan terhadap masalah atau tantangan sebagai anggota masyarakat global
2.   Memiliki kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain dan memikul tanggung jawab atas peran dan kewajiban dalam masyarakat
3.   Kemampuan untuk memahami, menerima dan toleran terhadap perbedaan budaya
4.   Kemampuan untuk berpikir secara kritis dan sistematis
5.   Mampu untuk menyelesaikan konflik tanpa kekerasan
6.   Mampu untuk mengubah gaya hidup dan kebiasaan konsumsi guna melindungi lingkungan
7.   Peka terhadap hak asasi manusia
8.   Kesadaran dan kemampuan untuk berpartisipasi dalam kehidupan politik pada tingkat lokal, nasional, dan internsional

            Dalam konteks pembahasan individu sebagai warga negara Indonesia, maka warga negara perlu memiliki pengaturan kewarganegaraan ( civic knowledge ), kecakapan kewarganegaraan ( civic skills ) dan watak kewarganegaraan ( civic dispositions ).






KEGIATAN BELAJAR 4
Pembelajaran Individu sebagai Insan Tuhan, Makhluk Sosial, dan Warga Negara Indonesia

            S. Winataputra ( 1999 ) dalam suatu Seminar PKn mengatakan bahwa dalam rangka pengembangan paradigma baru pendidikan kewarganegaraan yaitu :
1.   Rekonseptualisasi jati diri pendidikan kewarganegaraan atas dasar kajian teoritik dan empirik
2.   Perumusan asumsi programatik, tentang masyarakat madani Indonesia warga negara Indonesia, pendidikan untuk warga negara dan tantangan masa depan Indonessia
3.   Perumusan kompetensi kewarganegaraan Indonesia atas dasar asumsi programatik
4.   Pengembangan paradigma baru pendidikan kewarganegaraan dalam masyarakat bangsa dan negara Indonesia
5.   Pengidentifikasian sarana pendukung yang diperlukan untuk mewujudkan paradigma baru pendidikan kewarganegaraan

            Kosasih Djahiri ( 1999 ) memberikan penjelasan dalam sebuah seminar CICED
( Center for Indonesian Civic Education ) bahwa strategi yang harus digelar guru hendaknya sebagai berikut :
1.   Membina dan menciptakan keteladanan, baik fisik dan materiil ( tata dan asesoris kelas/ sekolah), kondisional ( suasana proses KBM ) maupun personal ( guru, pimpinan sekolah, dan tokoh unggulan )
2.   Membiasakan/ membakukan atau mempraktekkan apa yang diajarkan mulai di kelas-sekolah rumah dan lingkungan belajar
3.   Memotivasi minat/ gairah untuk terlibat dalam proses belajar, untuk kaji lanjutan dan mencobakan serta membiasakannya

            Media dalam PKn yaitu :
1.   Yang  bersifat materiil, misalnya buku, model pakaian, bendera, lambang
2.   Yang bersifat materiil, misalnya contoh kasus, cerita, legenda, budaya
3.   Yang bersifat kondisional, misalnya suasana simulasi yang diciptkan sebelum atau pada saat proses belajar berlangsung di kelas atau d tempat kejadian
4.   Yang bersifat personal, misalnya nama atau foto atau gambar tokoh masyarakat atau pahlawan,gambar atau foto atau nama presiden, raja














Tugas Kelompok
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
 Pembelajaran PKn SD
PDGK 4401
Tutor  : Mulyo Teguh


Logo UT 1









Disusun oleh  kelompok 1 :
1.    Nurul Farihah                   ( 822
2.    Nurul Faimala                   ( 822342475 )
3.    Puji Astuti                         ( 822458401 )
4.    Dwi Fajar Setiyowati        ( 822342214 )
5.    Umi Rondiyah                  ( 822382408 )
6.    Kusmiyatun                      ( 831550599 )

UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH ( UPBJJ) SEMARANG
POKJAR PATI
TAHUN 2014


CONTOH ANALISIS RPP SIKLUS III LAPORAN PKP UT PGSD 2015

ANALISIS HASIL TES FORMATIF

Mata Pelajaran           : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kompetensi Dasar      : Jenis-Jenis Uang
Kelas / semester         : III / 2
Pelaksanaan                : Rabu, 04 Maret 2015
No
Nama
Analisis Hasil Perolehan
Nilai
Ketuntasan
Tuntas
Belum
1
Ahmad Nadhim Muhibbudin
100
ü   
-
2
Attala Insyira Irania Maharani
80
ü   
-
3
Fawwaz Haidar Ali
100
ü   
-
4
Gilang Arya Ramadhan
80
ü   
-
5
Koka Ipo Repedeso
60
-
ü   
6
Lutfi Khoirurriza
60
-
ü   
7
Misbahul Hasan
80
ü   
-
8
Muhammad Usman Al Affan
60
-
ü   
9
Muhammad Usman Al Affin
75
ü   
-
10
Nazmi Davian Al Atif
85
ü   
-
11
Septi Atma Pangastuti
100
ü   
-
12
Siti Ponipah
75
ü   
-
13
Gempur  Sulthona
95
ü   
-
14
Tegar Fisabililah
80
ü   
-

Jumlah
1.130
11
3
Keterangan :
            Nilai Terendah            :  60    
Nilai Tertinggi                        :  100  
Nilai rata-rata             :  80    
Jumlah belum tuntas  :  3      
Jumlah tuntas             :  11    
Tingkat ketuntasan     :  78 %


ANALISIS HASIL TES FORMATIF

Mata Pelajaran           : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kompetensi dasar       : Jenis – Jenis Uang
Kelas / semester         : III/ 2
Pelaksanaan                : Rabu, 04 Maret 2015

No
Nama
Analisis Butir Soal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
Ahmad Nadhim Muhibbudin
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
2
Attala Insyira Irania Maharani
x
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
x
ü   
ü   
3
Fawwaz Haidar Ali
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
4
Gilang Arya Ramadhan
x
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
x
5
Koka Ipo Repedeso
ü   
ü   
x
x
ü   
x
ü   
ü   
ü   
x
6
Lutfi Khoirurriza
ü   
x
x
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
x
x
7
Misbahul Hasan
x
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
x
ü   
8
Muhammad Usman Al Affan
ü   
ü   
x
x
ü   
x
ü   
ü   
x
ü   
9
Muhammad Usman Al Affin
ü   
ü   
x
ü   
ü   
x
ü   
ü   
x
ü   
10
Nazmi Davian Al Atif
ü   
ü   
x
ü   
ü   
ü   
ü   
x
ü   
ü   
11
Septi Atma Pangastuti
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
12
Siti Ponipah
ü   
ü   
x
x
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
x
13
Gempur  Sulthona
ü   
x
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
14
Tegar Fisabililah
x
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
x
ü   

Jumlah Benar
Jumlah Salah
Jumlah Benar ( % )
10
4
71
12
2
85
8
6
57
11
3
78
14
0
100
11
3
78
12
2
85
12
2
85
9
5
65
10
4
71







LEMBAR OBSERVASI
Mata Pelajaran           : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester         : III / 2
Pelaksanaan                : Rabu, 04 Maret 2015
Tujuan                         : Untuk mengetahui perubahan- perubahan yang terjadi
                                      selama pembelajaran
No
Aspek yang di Observasi
Kemunculan
Komentar
Ya
Tidak

1.

A.      Guru
Menggunakan alat bantu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
ü   


Sudah
2.

Melaksanakan  kegiatan
pembelajaran dalam urutan yang logis.
ü   


Sudah urut
3.

Melaksanakan kegiatan pembelajaran
secara individual, kelompok, dan klasikal.

ü   


Kurang
4.

Memberikan petunjuk dan penjelasan yang berkaitan dengan isi pembelajaran.

ü   

Jelas diterima
5.
Menunjukkan kegairahan dalam mengajar.
ü   

Sudah
6.
Memberikan latihan soal
ü   

Sudah
7.

Volume suara guru dalam menyampaikan pelajaran cukup.

ü   


Cukup
8.
Melaksanakan penilaian pada akhir pembelajaran.

ü   

Sudah

1.
B.      Siswa
Antusias siswa terhadap pembelajaran.

ü   



Kurang
2.
Keberanian siswa untuk bertanya.
ü   

Kurang
3.
Kemauan siswa untuk menggunakan alat
peraga.
ü   

Sudah
4.
Ketrampilan siswa menjawab pertanyaan.
ü   

Cukup
5.

Penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
ü   


Cukup

1.
C.      Sarana dan Prasarana
Tersedianya alat peraga
ü   


Sudah
2.
Jumlah buku yang dimiliki murid memadai.
ü   

Cukup
3.
Buku – buku pendukung yang relevan
ü   

Cukup




















LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA
Mata Pelajaran           : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kompetensi Dasar      : Jenis-Jenis Uang
Kelas / Semester         : III / 2
Pelaksanaan                : Rabu, 04 Maret 2015
Fokus observasi          : 1.  Meningkatkan peran aktif siswa dalam kegiatan belajar                                                      mengajar berlangsung.
                                      2. Meningkatkan hasil belajar / prestasi siswa

No
Aspek Yang Diobservasi
Jumlah
Catatan
Appersepsi
%
Inti
%
Akhir
%
1
Anak yang kurang memperhatikan penjelasan guru.
-
-
2
14
2
14

2
Anak kurang berani bertanya / mengemukakan pendapat.
-
-
3
21
3
21

3
Anak kurang berani maju ke depan
-
-
5
35
1
6

4
Anak pasif menggunakan alat peraga.
-
-
-
-
-
-

5
Anak ramai sendiri.
-
-
4
28
-
-

6
Anak tidak mau menjawab pertanyaan
-
-
2
14
-
6

7
Anak tidak mau mengerjakan tugas.
-
-
-
-
-
-

8
Anak makan di kelas.
-
-
-
-
-
-

9
Anak sering memukul meja.
-
-
2
13
-
-

10
Anak mengganggu temannya.
-
-
2
13
-
-

11
Anak mengantuk / tidur di kelas.
-
-
-
-
-
-

12
Anak sering keluar kelas.
-
-
-
-
-
-

13
Anak selalu berpindah tempat.
-
-
3
21
1
6

14
Anak selalu mencari perhatian.
-
-
-
-
-
-

15
Anak malas-malasan mengerjakan tugas.
-
-
-
-
-
-


Komentar        :
  1. Setelah dilakukan perbaikan pembelajaran pada siklus III, keberanian mengemukakan pendapat meningkat dari  57% menjadi 94%. Dari interpretasi  tersebut didapat data   keberanian siswa telah mencapai tingkat maksimal.
  2. Kesimpulan.
Karena kemampuan siswa dalam menguasai konsep pembelajaran sudah mencapai ketuntasan, maka sudah tidak perlu dilakukan perbaikan pembelajaran pada siklus berikutnya.


                                                                        Pengamat


                                                                        Abdul Wahid, S.Pd.I
                                                                        NIP. 19691029 200604 1 001